Imam Syafi’I dikenal sebagai mujtahid brilian dalam sejarah Islam. Nama
lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin
Syafi’i. Beliau keturunan Arab Quraisy, bertemu nasab dengan Rasullullah Saw.
Pada kakeknya Abdil Manaf. Dilahirkan di Gaza pada tahun 150 H, tahun di mana
Imam Abu Hanifah meninggal dunia.
Di masa kecil, Imam Syafi’I telah menghafal Al-Quran sebelum melewati
umur tujuh tahun. Genap sepuluh tahun, kitab Muwatha’ Imam Malik telah
dihafalnya. Kecerdasan Beliau memang sudah tampak sejak kecil. Manakala berguru
pada Imam Malik di Madinah, kejeniusan Beliau semakin terlihat.
Kedatangan Imam Syafi’I ke Mesir tahun 198 H. dari Irak punya sejarah
sendiri. Petualangan inilah salah satu penyebab Beliau melahirkan Mazhab Jadid
dalam ijtihad fikihnya yang selama di Irak dikenal denan Mazhab Qadim. Selama
menetap di Mesir banyak karya yang Beliau lahirkan. Di antaranya adalah Kitab
al-Um, referensi utama pendapat Beliau. Keunikan fikih Beliau adalah kemampuan
mengabungkan pemahaman nash Al-Quran dan Hadist dengan logika (al-ra’yu).
Beliau wafat di Kairo pada akhir Rajab tahun 204 H dalam usianya 54
tahun dan dimakamkan di Qarrah al-Sughra dikenal dengan Hay al-Syafi’i
Sementara mesjid Syafi’I dibangun oleh Pangeran Abdurrahman Kadkhuda
tahun 1157 H. Pada masa Taufik Pasha tahun 1303 H dilakan renovasi bangunan
hingga mihrab berada di tengah arah kiblat. Proyek ini digarap oleh arsitek
terkenal kala itu, al-hazi Ahmad Muukhtar.
Sebelah kanan mesjid terdapat pintu masuk menuju makan Imam Syafi’I dan
makan Syaikh Zakaria Anshari, salah seorang ulama dan pengikut mazhab Syafi’i
yang cukup tersohor. Kuburan Imam Syafi’I sendiri berada agak terpisah dari
mesjid, dan dibangun di atasnya sebuah kubah besar berhiaskan tulisan Al-Qur’an.
Kubah makan terbesar di bangun oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Bangunan makamnya
juga dikelilingi dinding kayu berukir indah, hadiah kaum muslimin india. Di samping
makan imam Syafi’I adalah kuburan Malikatu al-Syams, permaisuri Shalahuddin dan
anaknya al-Aziz Usman serta kuburan ibunda al-Malik al-Kamil.
Tak jauh dari lokasi mesjid terdapat makam Imam Waqi’ bin Jarrah, salah
seorang guru Imam Syafi’I yang juga disebut dalam bait sya’irnya yang cukup
terkenal. Salam sejahtera untukmu wahai Imam.
Dari arah Sayyidah Aisyah, Anda tinggal mengambil arah kiri, mengikuti
jalan masuk menuju mesjid Imam mulia ini. Tempatnya sudah populer, setiap hari
banyak orang menziarahi makam Beliau.
Disekitar makam Imam Syafi’I, Anda juga bisa menziarahi pusara Imam
Jalaluddin al-Suyuthi, Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Laits, Rabiah al-Adawiyah
dan sahabat Uqbah bin Amir.
No comments:
Post a Comment